Hari ini saya berusia 24 tahun
kemarin saya sedikit menyinggung soal perjalanan saya sampai pada posisi ini
ya seperti yang kalian tau saya lahir di Ambarawa
kota kecamatan di kabupaten semarang ... kalau kalian tau eling bening ? kampung rawa ? cimory ?
nah disekitar sanalah tepatnya
pada akir 2014 saya memiliki kesempatan untuk KKN di desa Tingkir Lor Salatiga
sekilas tidak ada yang salah , lingkungannya cukup kota
tidak sejauh yang dibayangkan dan semua pasti berfikir KKN disana mau ngapain ?
ternyata KKN disana ada banyak yang bisa dilakukan , dan membuat saya lagi-lagi bersyukur pernah belajar disana .
Tingkir Lor merupakan desa yang cukup religius dimana ada banyak pondok pesantren salaf di satu desa tersebut , bisa dibayangkan berapa banyak santri disana
Sebenarnya sejak masuk kota salatiga akan mudah bagi siapapun menemukan pondok disana , ada beberapa di pinggir jalan raya , dan beberapa harus sedikit masuk ke dalam gang
Ada hal menarik yang membuat saya jatuh cinta dengan tingkir lor
Ada hal yang menggelitik rasa penasaran saya tentang proses pembelajaran disana , dimana ada banyak santri namun sayangnya tidak banyak diantara mereka yang melanjutkan pendidikan di sekolah , dan guru ngaji saya salah satunya .
Salah satu guru ngaji saya di sekolah dasar adalah alumni pondok di Tingkir Lor dan beliau sangat senang saat saya memilih Tingkir Lor jadi lokasi KKN kita
Salatiga dan saya memiliki ikatan yang cukup dekat dimana kakek buyut saya berdomisili disana , bagi saya kembali ke Salatiga adalah pengalaman yang cukup menarik
Dilingkungan saya mengenal beberapa orang yang cukup saya segani , ustad di TPQ dan beberapa yang lain cukup aktif di masjid
Mereka "mondok" sejak usia 8 tahun ada yang lebih muda dari itu
dan mereka akan kembali ke desa kami saat sudah berusia 22 tahunan
dan sayangnya hanya sedikit dari mereka yang sekolah dan mondok bersamaan
Hal ini tidak jauh berbeda dari kondisi di Tingkir Lor
SMP terbuka di desan Tingkir Lor mengingatkan saya pada hal tersebut
SMP terbuka tersebut hanya memiliki satu ruang kelas campuran yang berisi anak kelas VII , VIII , IX tidak ada perbedaan kelas dan tanpa perbedaan pengajar
guru yang datang juga tidak menentu
dan jangan bayangkan menyerupai sekolah formal yang seluruh siswanya berseragam lengkap dan rapi
disini disekolah terbuka yang berada cukup dekat dengan kota
masih saja ada siswa yang datang tanpa berseragam
siswa yang berseragam tapi tidak lenngkap
dimana makai rok biru khas SMP tapi atasan kaos
atau sebaliknya
dan jangan ditanya soal sepatu atau perlengkapan lain seperti topi
banyak diantara mereka yang tidak memilikinya
sepintas mungkin terasa janggal kok bisa dikota seperti itu ?
ya alasannya tidak beda jauh dari masalah ekonomi
tidak beda jauh dari masalah keuangan
bagi mereka sekolah saja sudah syukur
dan jangan bayangkan ditengah pelajaran mereka akan diam atau duduk di kursinya
ditengah pelajaran bisa saja ada siswa yang tiba-tiba ijin keluar kelas
dan alasannya apa ?
"Mau ngurus cucian di pondok"
"dapat jadwal masak"
atau sekedar dapat jadwal "nyapu dan bakar sampah"
Luar biasa bagi saya yang selama ini terasa masih banyak mengeluh sedangkan ada adek-adek dilingkungan saya yang untuk sekedar belajar saja menjadi istimewa .
Hari ini menjadi kesempatan bagi saya untuk mengisi salah satu kajian disana
Menurut saya sudah terlalu banyak lah kajian yang pasti mereka dapatkan
bahkan mungkin mereka membaca lebih banyak kitab dibanding saya
maka saya putuskan untuk sharing santai dengan mereka
saya sedikit menceritakan asal saya , latar belakang saya dan mengapa saya menegaskan untuk mereka terus sekolah tidak hanya sekedar "nyantri" saja
salah seorang teman saya menyuruh mereka menuliskan akan jadi apa mereka kelak , apa cita-citanya dan apa minimal 3 mimpi mereka
dan luar biasa begitu banyak cita-cita keren yang mereka miliki
sama seperti siswa lain di sekolah lain yang bekecukupan
ada yang ingin jadi polisi , tentara , guru , pengusaha , ada yang menuliskan mimpinya ingin hafal quran , ada yang ingin jadi orang kaya tanpa tau spefisiknya seperti apa , ada yang ingin menghajikan kedau orang tuanya ,
dan perhatian saya terhenti pada sebuah kertas yang ditulis seorang siswa laki-laki yang dikenal paling bandel di sana
dia hanya menuliskan ingin jadi "DOKTER"
Bagi saya itu luar biasa saat banyak anak menuliskan banyak keinginan mereka
tapi dia hanya fokus mau jadi dokter saja.
Siapa sangka anak paling bandel pun memiliki cita-cita itu
jika ditanya alasannya kenapa mau jadi dokter jawabannya lugu "mau nyembuhin orang sakit dan kaya jadi bisa membahagiakan orang tua kalau jadi kaya , bisa bangun rumah sakit , bisa semuanya" tidak ada yang salah dari jawaban itu
meskipun semua kelas menertawakannya dengan jawaban itu , dia masih fokus dengan jawabannya sama sekali tidak ada keraguan disana dan saya acungi jempol !!!
saya ceritakan kepada mereka mengapa mereka harus rajin ngaji , harus raji murajaah setor hafalan , dan harus sekolah
alasannya sederhana saya ceritakan tentang teman saya di FK yang mendapat beasiswa dari depag (departemen agama) untuk melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran
mungkin mereka berfikir masa iya?
dan saya bilang iya aja kenapa enggak !!
Bagi saya tidak ada yang tidak bisa diperjuangkan meskipun pada akirnya hasil Allah mungkin tidak seperti ekspektasi
Saya berkali-kali selalu katakan pada mereka jangan lihat posisi saya sekarang
tapi lihat apa yang pernah dialami mungkin bukan hanya saya tapi banyak orang diluar sana yang memperjuangkan mimpinya dan berhasil
Ilmu agama sangat penting
tapi ilmu pendidikan dibangku sekolah tidak kalah pentingnya
bagaimanapun masih dibutuhkan ijazah dari sekolah formal untuk melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan
Bagiku sangat penting belajar dan belajar dan belajar
juga pendidikan , akau jelaskan kepada mereka karena hanya dengan pendidikan dan pembelajaran maka kita akan paham bahwa pendidikan dan pembelajaran adalah kunci kita untuk meraih impian
banyak orang bisa saja berkata
banyak orang tidak lulus kuliah tidak ber ijazah tinggi tapi sukses saja dalam hidupnya ?
tapi siapa bilang mereka tidak belajar ?
kenapa kita harus terus belajar ? karena dengan belajar kita hidup kita ber ilmu
saya suka sekolah
bahkan banyak hal yang masih ingin saya tuntaskan dalam pembelajaran ini , masih banyak sekali
banyak hal yang perlu saya pelajari
harapan saya tidak terlalu tinggi hanya ingin ilmu saya bermanfaat dan terus belajar