Untuk kamu yang namanya aku sebut dalam doa
Betapa waktu begitu mudah berlalu
Betapa rindu akan selalu dihadapkan pada kata berserah
Seperti awan-awan mendung yang masih kelabu
Seperti rintik hujan yang nenari menyanyikan lagu cinta kita
Bagiku cinta itu mutlak punya tuhan seperti ia yang berhak memanggilmu kembali padaku atau meninggalkanku
Tuhan punya hak istimewa tentang cinta
Seperti mesin waktu yang berputar dalam kotak pandora
Kita tak pernah tau kapan waktu untuk benar2 bersama...
Doaku kan memelukmu pada waktu yang mencekikmu dengan ambisi
Pada beban yang menghimpitmu dalam rutinitas
Untukmu yang terkasih
Ku pandang lekat tatapanmu lalu menyimpannya dalam hatiku
Dan kusisipkan dalam lekukan memory
Yang bisa aku panggil kapan saja untuk mengusir gundah
Jiwaku yang mencemburui tuhan
Pemilik waktu yang mendekapmu lebih erat
Kekasihku ..
Genggamlah setetes air hujan yang nengaliri rintik atapmu
Nikmati aroma tanah yang lembab dan nemelukmu dalam kenangan tentang kita
Tentang impian yang terlalu berani kita tantang
Tentang dunia yang terlalu naif ibgin kita kuasai
Tentang kebahagiaan kecil yang kita abaikan
Tentang perjalanan panjang ayah dan ibu kita dalam doa
Kekasihku
Malam-malam yang kita lalui dengan angkuh
Air mata yang kita bekukan dengan diam
Tawa-tawa ceria yang kita bingkai dari remahan rasa sakit
Masihkah kita berharap bahagia ?
Kekasihku
Jarak membuatku terlampau cemburu dan merindu
Pada mereka yang bisa menghabiskan tiap detiknya bersamamu setiap waktu
Pada barisan persembahan yang namanya kamu sebut dengan sendu pada aku yang memandangmu dalam ruang waktu dan duniaku
Kekasihku
Berjuanglah dalam kotak pandora impianmu
Bakar setiap penghalang dengan pena mu
Tersenyumlah pada kegagalan yang akan tumbang menyapamu
Kekasihku ..
Jangan simpan aku dalam hatimu karena tuhan maha membolak balikan hati manusia
Jangan sekalipun simpan aku dalam hatimu
Karena suatu saat tuhan akan merubah isi hatimu dengan sebongkah amarah . Rasa dendam . Rasa benci hingga cinta tak lagi mampu menyentuhnya
Karena hakikat manusia adalah antara karma dan murka
Kekasihku
Sisipkan aku diujung munajatmu
Dalam ingatanmu dalam setiap sisi logikamu
Simpan bersama ingatan mu seperti huruf alfabet yang kau hafal diluar kepala
Seperti penambahan 1+1=2 yang mudah dipahami dunia
Untuk kamu yang melewati ribuan hari dengan doa
Dengan rindu yang nengembang dalam angan
Kekasihku
Jika aku boleh memohon
Tulislah aku dengan penamu
Sejajarkan kisah kita dengan mimpimu
Seperti hujan yang akan selalu menyapa tanah
Aku yang tak mampu janjikan kesetiaan
Aku yang tak berani janjikan cinta yang tiada batas
Aku tak pernah punya cinta
Karena bagiku tuhan pemilik cinta dan hati setiap manusia
Kekasihku ..
Untuk namanya yang selalu aku sandingkan dengan munajatku
Yang aku lukis wajahnya dalam imaji
Yang aku kasihi seperti aku mencintai alfabet yang aku hafal diluar kepala
Yang kurangkai menuliskan kata
Kekasihku
Aku tak pernah benar mampu untuk setia
Karena hakikatnya manusia selalu ingin mendua dan tawar menawar dengan hati
Kekasihku
Seperti ujung munajatku adalah waktu
Maka kamu bisa mendengar setiap kenangan kita akan jadi penutup rindu
Jika kebahagiaan adalah harga ganti untuk buah kesabaran dan penantian
Maka aku selalu berdoa menghabiskan masa bahagiaku bersama kamu
Seperti mengenang masa susah yang kita hadapi bersama..
Untuk pemilik tatapan didingin yang menjalarkan udara hangat dalam tubuhku ...
Kekasihku ..
Lagi Belajar ngeblog , mengkritisi kejadian dan berusaha selalu berfikir positive :)
Selasa, 11 November 2014
Surat untuk kekasihku
Langganan:
Postingan (Atom)