Kamis, 21 Desember 2017

Pernikahan ,

akir-akir ini undangan mulai datang di alamatku
ya undangan pernikahan , undangan nama teman atau kolegaku bersanding dengan nama pasangannya
ya mereka MENIKAH !!!
dan sesaat mulai kebayang waktu yang pernah membuat kami bersinggungan
entah masa kecil kami atau cerita yang mungkin terjadi beserta kesalahan yang ada .
intinnya aku masih sering kaget , saat temanku yang dulu lebih kalem dan menikmati masa jomblo satu per satu menikah
dan gak lama sosial mediaku dipenuhi dengan foto-foto (ponakan)
foto bayi yang lucu dan menggemaskan .
lalu hal yang aku lakukan adalah mulai melihat kalender dan menghitung berapa usiaku saat ini .
Astaga , aku sudah 22 tahun !!!
usia yang dulu menjadi usia sakral dan life map yang aku buat .
dulu aku berfikir aku kuliah usia 17 tahun dan akan menjadi dokter usia 22 tahun
nyatanya jadi dokter ini memakan lebih banyak waktu dibanding prediksiku sebelumnya :)
perjalanan demi perjalanan , stase demi stase terlewati dengan senyuman
dengan banyak sedikitnya kerikil dan banyak sedikitnya senyuman juga keluh kesah
intinya KOAS PASTI BERLALU !!!
dan aku mulai berfikir , sudah siapkah aku menikah ? diusia ini ?
arrgghh.....
aku merasa cukup tua sekarang , hahaha
pernikahan membuatku beberapa langkah tertinggal dengan beberapa temanku ,
meski aku sadar pernikahan bukan soal adu cepat  ya ,
bahkan jodoh kita telah tertulis di lahul mafud ya ?
ibaratnya sudah ada VONIS dari Tuhan , kapan aku akan menikah dan kapan aku akan bertemu dengan jodohku
ada seorang teman , pernah bilang , apa yang sebenernya kamu cari ?
aku bilang aku mencari imam !!!
lalu apa kamu dapatkan dari pasanganmu yang sekarang ?
aku jawab enggak -.-
lalu kenapa dipertahankan ????
kemudian dunia ikut membisu ? hahhahaa
kemudian aku berfikir untuk apa aku mempertahankan hal yang tidak aku temukan ,
Dulu , saat aku begitu mencintai pacarku yang terakir aku begitu menyayanginya kata PERNIKAHAN adalah kata yang paling aku inginkan
segalanya terbayang begitu indah
dekorasi yang terbayang begitu romantis , tatanan kursi dan meja yang simple ,
dan semuanya berjalan dengan menyenangkan
hingga segalanya berubah sekarang !!!
aku bahakan tak memiliki target kapan akan menikah ?
dan aku merasa sangat lelah untuk mengenal orang baru dan pacaran ,,
aku bukan trauma , aku hanya lelah !!!
aku hanya malas ,
aku hanya butuh waktu untuk bahagia ,
bahagia menikmati masa sendiri , bahagia menikmati waktu sendiri
sepertinya aku terlalu terburu buru buat mencintai dan berkata ya
aku terlalu mengalir dan terbawa perasaan
dan bodohnya aku nikmati secara bertahun tahun
aku bahkan gak tau bagaimana rasanya jatuh cinta dan cintai
aku hanya melakukan rutinitas selayaknya pasangan
bukan karena cinta tapi karena kebiasaan
aku masih menunggu seseorang yang aku harapkan datang
seseorang yang membuat waktuku berhenti
bukan sekedar menyenangkan tapi juga menghentikan

kenapa harus sekolah dan belajar terus menerus ?

Hari ini saya berusia 24 tahun
kemarin saya sedikit menyinggung soal perjalanan saya sampai pada posisi ini
ya seperti yang kalian tau saya lahir di Ambarawa
kota kecamatan di kabupaten semarang ... kalau kalian tau eling bening ? kampung rawa ? cimory ?
nah disekitar sanalah tepatnya

pada akir 2014 saya memiliki kesempatan untuk KKN di desa Tingkir Lor Salatiga
sekilas tidak ada yang salah , lingkungannya cukup kota
tidak sejauh yang dibayangkan dan semua pasti berfikir KKN disana mau ngapain ?
ternyata KKN disana ada banyak yang bisa dilakukan , dan membuat saya lagi-lagi bersyukur pernah belajar disana .
Tingkir Lor merupakan desa yang cukup religius dimana ada banyak pondok pesantren salaf di satu desa tersebut , bisa dibayangkan berapa banyak santri disana
Sebenarnya sejak masuk kota salatiga akan mudah bagi siapapun menemukan pondok disana , ada beberapa di pinggir jalan raya , dan beberapa harus sedikit masuk ke dalam gang

Ada hal menarik yang membuat saya jatuh cinta dengan tingkir lor
Ada hal yang menggelitik rasa penasaran saya tentang proses pembelajaran disana , dimana ada banyak santri namun sayangnya tidak banyak diantara mereka yang melanjutkan pendidikan di sekolah , dan guru ngaji saya salah satunya .
Salah satu guru ngaji saya di sekolah dasar adalah alumni pondok di Tingkir Lor dan beliau sangat senang saat saya memilih Tingkir Lor jadi lokasi KKN kita
Salatiga dan saya memiliki ikatan yang cukup dekat dimana kakek buyut saya berdomisili disana , bagi saya kembali ke Salatiga adalah pengalaman yang cukup menarik

Dilingkungan saya mengenal beberapa orang yang cukup saya segani , ustad di TPQ dan beberapa yang lain cukup aktif di masjid
Mereka "mondok" sejak usia 8 tahun ada yang lebih muda dari itu
dan mereka akan kembali ke desa kami saat sudah berusia 22 tahunan
dan sayangnya hanya sedikit dari mereka yang sekolah dan mondok bersamaan
Hal ini tidak jauh berbeda dari kondisi di Tingkir Lor
SMP terbuka di desan Tingkir Lor mengingatkan saya pada hal tersebut

SMP terbuka tersebut hanya memiliki satu ruang kelas campuran yang berisi anak kelas VII , VIII , IX tidak ada perbedaan kelas dan tanpa perbedaan pengajar
guru yang datang juga tidak menentu
dan jangan bayangkan menyerupai sekolah formal yang seluruh siswanya berseragam lengkap dan rapi
disini disekolah terbuka yang berada cukup dekat dengan kota
masih saja ada siswa yang datang tanpa berseragam
siswa yang berseragam tapi tidak lenngkap
dimana makai rok biru khas SMP tapi atasan kaos
atau sebaliknya
dan jangan ditanya soal sepatu atau perlengkapan lain seperti topi
banyak diantara mereka yang tidak memilikinya

sepintas mungkin terasa janggal kok bisa dikota seperti itu ?
ya alasannya tidak beda jauh dari masalah ekonomi
tidak beda jauh dari masalah keuangan
bagi mereka sekolah saja sudah syukur
dan jangan bayangkan ditengah pelajaran mereka akan diam atau duduk di kursinya
ditengah pelajaran bisa saja ada siswa yang tiba-tiba ijin keluar kelas
dan alasannya apa ?
"Mau ngurus cucian di pondok"
"dapat jadwal masak"
atau sekedar dapat jadwal "nyapu dan bakar sampah"
Luar biasa bagi saya yang selama ini terasa masih banyak mengeluh sedangkan ada adek-adek dilingkungan saya yang untuk sekedar belajar saja menjadi istimewa .

Hari ini menjadi kesempatan bagi saya untuk mengisi salah satu kajian disana
Menurut saya sudah terlalu banyak lah kajian yang pasti mereka dapatkan
bahkan mungkin mereka membaca lebih banyak kitab dibanding saya
maka saya putuskan untuk sharing santai dengan mereka
saya sedikit menceritakan asal saya , latar belakang saya dan mengapa saya menegaskan untuk mereka terus sekolah tidak hanya sekedar "nyantri" saja

salah seorang teman saya menyuruh mereka menuliskan akan jadi apa mereka kelak , apa cita-citanya dan apa minimal 3 mimpi mereka
dan luar biasa begitu banyak cita-cita keren yang mereka miliki
sama seperti siswa lain di sekolah lain yang bekecukupan
ada yang ingin jadi polisi , tentara , guru , pengusaha , ada yang menuliskan mimpinya ingin hafal quran , ada yang ingin jadi orang kaya tanpa tau spefisiknya seperti apa , ada yang ingin menghajikan kedau orang tuanya ,
dan perhatian saya terhenti pada sebuah kertas yang ditulis seorang siswa laki-laki yang dikenal paling bandel di sana
dia hanya menuliskan ingin jadi "DOKTER"

Bagi saya itu luar biasa saat banyak anak menuliskan banyak keinginan mereka
tapi dia hanya fokus mau jadi dokter saja.
Siapa sangka anak paling bandel pun memiliki cita-cita itu
jika ditanya alasannya kenapa mau jadi dokter jawabannya lugu "mau nyembuhin orang sakit dan kaya jadi bisa membahagiakan orang tua kalau jadi kaya , bisa bangun rumah sakit , bisa semuanya" tidak ada yang salah dari jawaban itu
meskipun semua kelas menertawakannya dengan jawaban itu , dia masih fokus dengan jawabannya sama sekali tidak ada keraguan disana dan saya acungi jempol !!!

saya ceritakan kepada mereka mengapa mereka harus rajin ngaji , harus raji murajaah setor hafalan , dan harus sekolah
alasannya sederhana saya ceritakan tentang teman saya di FK yang mendapat beasiswa dari depag (departemen agama) untuk melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran
mungkin mereka berfikir masa iya?
dan saya bilang iya aja kenapa enggak !!
Bagi saya tidak ada yang tidak bisa diperjuangkan meskipun pada akirnya hasil Allah mungkin tidak seperti ekspektasi

Saya berkali-kali selalu katakan pada mereka jangan lihat posisi saya sekarang
tapi lihat apa yang pernah dialami mungkin bukan hanya saya tapi banyak orang diluar sana yang memperjuangkan mimpinya dan berhasil
Ilmu agama sangat penting
tapi ilmu pendidikan dibangku sekolah tidak kalah pentingnya
bagaimanapun masih dibutuhkan ijazah dari sekolah formal untuk melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan

Bagiku sangat penting belajar dan belajar dan belajar
juga pendidikan , akau jelaskan kepada mereka karena hanya dengan pendidikan dan pembelajaran maka kita akan paham bahwa pendidikan dan pembelajaran adalah kunci kita untuk meraih impian
banyak orang bisa saja berkata
banyak orang tidak lulus kuliah tidak ber ijazah tinggi tapi sukses saja dalam hidupnya ?
tapi siapa bilang mereka tidak belajar ?

kenapa kita harus terus belajar ? karena dengan belajar kita hidup kita ber ilmu
saya suka sekolah
bahkan banyak hal yang masih ingin saya tuntaskan dalam pembelajaran ini , masih banyak sekali
banyak hal yang perlu saya pelajari

harapan saya tidak terlalu tinggi hanya ingin ilmu saya bermanfaat dan terus belajar