disuatu siang tuhan menamparku dalam
nyeri yang meninggalkan sesakku sendiri
aku tak bisa lagi menangis dan mengadu pada ayah dan ibuku
karena hari itu aku hanya berdiri sendiri , dijalan ini
aku pikir ini jalan yang kotor
aku pikir ini jalan yang kurang tepat aku jejaki
aku pikir jalan ini masih terlampau jauh ku lewati
pengumuman naik kelas itu ,
nilai-nilai itu rasanya akan sama saja masih lama dilihat ayah dan ibuku
aku bisa menceritakan nilai eksakta ku atau nilai sosialku yang diatas rata-rata
ya rata-rata yang seharusnya
kadang aku ingin keluar dari kelas ini ,
aku menangis aku menangis aku menangis
tapi air mata ku pun siang itu terasa tak layak lagi untuk jatuh
aku tertawa atau aku menutup tiap jengkal radius suara
tapi aku tak bisa menghentikan tamparan Tuhan yang teramat dalam
kalau aku mereka kaum itu mungkin aku telah membunyikan lonceng disana
tapi aku bukan mereka aku kaum ku
kita berdoa disini dimana aja
di waktu itu , dihati kita ,
tamparan tuhan membuatku diam dari semua bualan
dan tamparan tuhan sejenak membawaku kembali mengingat kesalahan jalan yang ku pilih
dan aku tak tau lagi
aku menangis dalam diamku ,
berharap tuhan mengampuniku ,
berharap tuhan terus memanjakanku dengan keberuntungannya
dan aku kembali tersenyum
aku ingin naik kelas
aku ingin tetap bersama mereka , mereka yang naik kelas
aku ingin itu , aku ingin itu
ingin itu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar