Rabu, 15 April 2015

kegagalan demi kegagalan AKU RA POPO

bagiku kegagalan demi kegagalan kui wes biasa
mulai dari perjalananku sampai disini , sampai hampir akan lulus FK
dan banyak impianku yag kandas satu-per satu dan aku susun kembali
setelah kesekian kali aku gagal dalam urusan asmara haha
rasanya semua kembali hampa , gak ada yang special
aku bahkan gak minat mencari pengganti yang baru
rasanya aku sudah sangat amat muak dengan semuanya , but AKU RA POPO
seperti setiap orang yang gak akan pernah tau perjalanannya akan singgah kemana dan berakir kemana
tapi sandainya aku masih bisa kembali menyusun tujuan
emnggoreskan impian di peta kehidupan , aku ingin segera berlabuh di kota kecil yang kurindukan
aku terus melaju dalam arus yang aku masih bingung akan kemana
sejujurnya saat ini lagi krisis
bukan cuma krisis tujuan tapi juga krisis pencapaian
bukan hanya aku kembali sendiri dan menyusun segalanya dari awal
tapi juga aku berada dalam tempat yang menurutku masih gelap untuk melangkah
setiap orang punya impiannya masing-masing
dan jujur saja aku tak iklas jika impianku harus kandas untuk kesekian kalinya
dulu aku berfikir akan menikah di umur 22 tahun ,
aku pikir aku sudah lulus di usia 22 tahun ini dari FK tapi kenyataannya aku masih berkutat dengan dunia per koasan yang baru akan selesai di pertengahan tahun depan
sejujurnya aku masih ingin nikah muda ,
membangun impian-impian bersama tapi aku juga ragu karena ada pekerjaan tertentu yang melarangku untuk menikah terlebih dahulu
aku juga masih belum tau apa aku siap untuk sebuah pernikahan karena melihat tidak sedikit dari mereka teman-temanku yang pernikahannya kandas ditengah jalan
begitu juga karirku di fk
aku bahkan masih belum tau pasti kemana aku akan memilih internship
dan kemana aku akan berkerja setelah internship
seandainya bisa milih aku akan milih untuk langsung residensi
langsung ambil dokter specialis
tapi aku juga gak punya cukup uang untuk itu
sebenernya aku yakin kegelisaha ini dirasakan hampir semua lulusan FK gak cuma aku aja ,
yang lulus dan ngalir tanpa koneksi tanpa rekomendasi harus kemana nanti
ada beberapa pilihan ,
1.kerja di daerah sebagai honorer dan kalau ada cpns jadwal lalu berharap ada tubel untuk specialis
2.menabung sampai uang cukup banyak dan bisa specialis secara mandiri entah berapa tahun lagi
3.pasrah sebagai dokter umum dan kerja di swasta lalu menerima apapun yan terjadi termasuk kemungkinan akan jadi dokter umum untuk waktu yang tidak bisa ditentukan
4.minta subsidi ortu untuk specialist dan kembali merepotkan
5.glinding kesana kesini tanpa prioritas tujuan akan kemana
padahal aku sendiri selalu percaya orang yang sukses adalah orang yang menyiapkan segalanya dari awal ,
dan aku selalu menjadi orang yang lebih memilih menyiapkan cita-citaku dari awal
mungkin awalnya konyol tapi lama-lama aku menyebutnya visioner
sama juga untuk keputusan menikah
bagiku sama-sama penuh pertimbangan
1.menikah sekarang ditengah-tengah koas seperti resolusiku untuk nikah muda , dan gak tau akan menunda berapa lama untuk jadi dokter , dengan biaya pendidikan masih ditopang ortu dan suami disubsidi ortu dan mertua ,, dan itu menurutku konyol hahaa
aku berfikir keputusan menikah itu adalah keputusan final dan sakral
kalau bisa sekali untuk seumur hidup , dan aku pikir saat aku menikah ortuku sudah selesai menunaikan tugasnya membiayaiku
ada suami yang akan mengambil alih tanggungjawab mereka ,
kalau bisa sih aku tidak ingin menjadi anak yang masih akan membebani ortuku dengan tetetk bengek kebutuhanku setelah pernikahan
akalu bisa malah nyenengin mereka gak malah ribet dengan subsidi yang makin membengkak
ya mungkin bagi beberapa orang itu bukan soal , toh orang tua mereka mampu dan mau , tapi bagiku itu pondasi yang rapush banget selama pernikahan kalau masih menerima tambal sulam darimana-mana
2. menunda niatku untuk menikah di usia 22 tahun dan mengisi kegalauanku dengan banyak pikiran positif meyakinkan diriku kalau everything gonna be okay
atau asal comot pacar-pacaran lagi dan siap untuk gagal lebih dalam ,
sejujurnya aku berharapnya sih gak ada lagi patah hati , dan itu artinya aku gak lagi main pacar-pacaran
kalau bisa sih yang serius ingin menikahi , gak usah pakai rutinitas pacaran ini itu
kayaknya aku harus banyak berpuasa untuk menahan keinginanku untuk menikah muda
3. glinding jalani prosesnya kalau sampai akir gak dapat jodoh yang tepat pasrah minta di jodohin haha,, sepertinya itu lebih simple tapi apa iya harus sepasrah itu ???
apa iya harus segelinding itu ? apa iya harus kayak gitu banget ??
aku sedang berada di persimpangan ,
hash ,,
sebetulnya aku juga masih berfikir kok bisa
aku yang biasa gagal biasa bilang AKU RA POPO WES BIASA kok bisa segalau ini
kok bisa sibuk sana sini
mencari coping mechanism buat menghindari kegalauan soal karir dan perjodohan
toh bagiku semuanya lucu
harusnya aku gak perlu segalau itu ,
harusnya aku gak perlu sebegini sedihnya
tapi aku juga gak biasa ngalir-ngalir saja , aku biasa melawan arus sana sini ,,
aku biasa menentang banyak hal dan gambling dengan keberanian sana sini untuk bisa mendapatkan yang aku mau
kadang aku merindukan diriku yang dulu
yang cukup berani berfikir cepat ini itu tanpa pertimbangan tetekbengek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar