Rabu, 12 Oktober 2016

Finally !! gue jadi "dokter"

oya secara harfiah alhamdulillah akirnya saya menjadi dokter , dari sebuah kampus yang konon lumayan bagus lah UGM namanya :)
seperti yang banyak orang pahami kampus ini salah satu kampus dengan kualifikasi cukup susah untuk memasukinya , ya dan akirnya dengan bangga saya lulus dari prodi yang katanya cukup menguras ATP ini , bukan yang terbaik tapi yang paling baik yang bisa saya lakukan untuk semuanya adalah menjalani pendidikan dengan sebaik mungkin.
oya setelah banyak masalah yang terjadi sempet komplain sana sini soal nilai yang jatuh bangun untuk di perbaiki rasanya ini patut di syukuri dimana gelar 'dokter' akirnya benar-benar ada di depan nama saya.
betewe masih inget tahun pertama ke jogja dengan bekal seadanya , kuliah dengan jalan kaki dari kosan ke kampus dan uang saku kurang dari 1 juta / bulan dan survive !!!
ya asal gak banyak beli buku aja sih .
oya terimakasih buat para temen yang ga bisa saya sebutkan satu persatu yang telah meminjami saya buku selama saya kuliah di FK UGM
dan masih inget tahun kedua di FK UGM masih edisi jalan kaki dari kosan ke kampus dan perjalanan yang di sponsori trans jogja untuk menjelajar yogykarta (yang ga seberapa luas) karena gak semua daerah ada trans jogjanya , masih inget waktu saya menjelajahi jogja dengan seorang teman yang sekarang sudah berkeluarga , yeah dia sudah jadi seorang istri dan saya masih wanita lajang .
dan masih jelas ditahun ketiga dengan segala drama sampai gak boleh ikut ujian karena absensi kurang , yang berakir manis meski dengan susah payah mengeluarkan jurus rayuan maut yang dimiliki ,
pada tahun keempat semua begitu cepat dan sangat hebat sampai akirnya lulus pada 2014 lalu dan menyandang gelar S.Ked (sarjana kedokteran)
oke mungkin kalian gak begitu familiar dengan gelar S.Ked ini alasannya simple karena gelar ini emang ga laku di pasaran .
setelah melalui masa pendidikan dokter sampailah pada masa mas koas , 
koas ini adalah rotasi di banyak daerah agar menjadi dokter 
saran saya bagi yang masih koas nikmati dan jalani sebaik baiknya 
karena koas adalah bekal dasar buat hidup sebagai dokter

mungkin kerjaan hanya bawa tensi atau balance cairan tapi percayalah koas adalah gambaran sebenarnya dan menjadi referensi akan jadi seperti apa nanti . 
ada banyak pilihan dalam hidup tapi menjadi dokter yang baik bukan pilihan . 
semua akna dirasakan saat benar benar menyandang gelar .
perjalanan menjadi dokter itu bukan hal yang enak untuk diulang tapi mungkin ada sebagian untuk dikenang. 
pertama menjadi dokter rasanya sangat bangga dengan snely dan gaji internship yang langsung dibelanjakan perlengkapan make up 
alhamdulillah masih sangat cukup untuk hidup di ponorogo . 

masa internship adalah masa dimana kemampuan koas di uji , nikmatnya gaji 3 jutaan , bukan uang yang besar bagi sebagian anak FK namun percayalah gaji kalian sebagai dokter umum pun tak akan sebanyak itu kalau tidak diterima di RS yang cukup bagus . 

awalnya pasti berfikir ah 3 juta , enak di bayar setiap bulan dan tidak telat 
bukan nominal yang cukup besar 
namun ada beberapa wahana yang memberi tambahan insetif 
tapi ternyata nilai 3 juta adalah nilai jual yang tidak mudah didapatkan bagi seorang dokter baru lulus . 

selesai aku internship aku merasakan jaga klinik dengan gaji 100 rb per shift dan uang duduk 
dan merasakan jaga klinik yang bahkan ga ada pasien 
hanay duduk duduk dan main dengan mba penjaga klinik 
begitu aja terus sampai shift berakir 
aku yang awalnya berfikir uang internship 3 juta adalah nominal yang dulunya sedikit jadi tersadar ternyata itu nominal yang cukup besar 
nyari uang dengan gelar dokter tidak mudah . 

tidak ada proses yang sia sia 
semua manusai ber proses dan menjadi dokter adalah proses 
tak ada yang sama bagi satu manusia dengan manusia lainnya 

jadi bagi yang bercita cita jadi dokter jalanilah prosesnya 
sampai pada akirnya sadar bahwa ini hanya proses saja 
tak ada yang perlu di takutkan untuk sekolah dokter tapi tak perlu ada yang perlu di banggakan 
ini hanya profesi yang ditakdirkan 
bukan profesi yang mustahil bagi sebagian orang 
bukan pula profesi yang serta merta menjamin masa depan 
kecuali bagi yang mau berusaha 

Finally !! gue jadi "dokter" (1)

oya secara harfiah alhamdulillah akirnya saya menjadi dokter , dari sebuah kampus yang konon lumayan bagus lah UGM namanya :)
seperti yang banyak orang pahami kampus ini salah satu kampus dengan kualifikasi cukup susah untuk memasukinya , ya dan akirnya dengan bangga saya lulus dari prodi yang katanya cukup menguras ATP ini , bukan yang terbaik tapi yang paling baik yang bisa saya lakukan untuk semuanya adalah menjalani pendidikan dengan sebaik mungkin.
oya setelah banyak masalah yang terjadi sempet komplain sana sini soal nilai yang jatuh bangun untuk di perbaiki rasanya ini patut di syukuri dimana gelar 'dokter' akirnya benar-benar ada di depan nama saya.
betewe masih inget tahun pertama ke jogja dengan bekal seadanya , kuliah dengan jalan kaki dari kosan ke kampus dan uang saku kurang dari 1 juta / bulan dan survive !!!
ya asal gak banyak beli buku aja sih .
oya terimakasih buat para temen yang ga bisa saya sebutkan satu persatu yang telah meminjami saya buku selama saya kuliah di FK UGM
dan masih inget tahun kedua di FK UGM masih edisi jalan kaki dari kosan ke kampus dan perjalanan yang di sponsori trans jogja untuk menjelajar yogykarta (yang ga seberapa luas) karena gak semua daerah ada trans jogjanya , masih inget waktu saya menjelajahi jogja dengan seorang teman yang sekarang sudah berkeluarga , yeah dia sudah jadi seorang istri dan saya masih wanita lajang .
dan masih jelas ditahun ketiga dengan segala drama sampai gak boleh ikut ujian karena absensi kurang , yang berakir manis meski dengan susah payah mengeluarkan jurus rayuan maut yang dimiliki ,
pada tahun keempat semua begitu cepat dan sangat hebat sampai akirnya lulus pada 2014 lalu dan menyandang gelar S.Ked (sarjana kedokteran)
oke mungkin kalian gak begitu familiar dengan gelar S.Ked ini alasannya simple karena gelar ini emang ga laku di pasaran .

menjalani kisah denganmu begitu hambar

menjalani kisah denganmu tersaji begitu hambar
begitu melelahkan , aku yang dulunya begitu mencinta begitu percaya
kini perlahan semua menjadi uap air yang menjadikannya air mata
aku berkali menangis
aku berkali terlukai
aku berkali kecewa ya berkali kali
kekecewaan yang seperti kebodohan hingga semua rasa yang manis berubah jadi hambar
hambar dan bahkan tak terasa
beberapa jam yang berlalu dulu terasa masih saja merindu
obrolan tentang mimpi-mimpi yang dulu dibanggakan
kini mulai diragukan
segenap kepercayaan yang dulu dibangun dalam angan perlahan menguap bersama air hujan yang menyapa bumi
jangankan menyisakan pethicor bahkan menyisakan kenangan saja tidak
bagiku tak mudah membangung percaya yang kamu pecah berkali kali dengan tidak ada logikanya
bagiku tak mudah menyusun kata demi kata menjadi mimpi yang nyatanya hanya menjadi angan saja.
lupakan , luapkan
aku bahkan tak pernah kau dengarkan
aku bahkan tak pernah kau indahkan
maumu semua dunia berfokus kepadamu , kepada janjimu yang kamu bolak balik sesuka hatimu
maumu semua dunia mempercayaimu sedangkan setahun ini semua hanya berbuah kata-kata bual saja.
aku lelah
aku lelah aku jengah
aku lelah
aku lelah aku jengah
tidakkah kamu sedikit berfikir tentang betapa susahnya kepercayaan dibangun dibalik semua penghianatan yang telah terjadi
aku merasa hambar aku merasa hambar aku merasa hambar
aku bahkan tak lagi menemukan mimpi yang dulu menjadi amunisiku untuk bertahan
aku bahkan tak lagi punya pegangan
dan kamu masih berkutik dengan kepercayaan? lucu sekali !!!
siapa percaya ?
kamu saja tak benar-benar percaya ..
mungkin kita tak lagi mencinta , mungkin banyak kebohonganmu banyak penundaanmu telah mengikis satu persatu rasa cintaku
yang dulunya berapi-api kini tak lagi tunjukan baranya
yang dulu aku kira punya amunisi kini tak lagi ada mesiu nya
ah hambar