Rabu, 12 Oktober 2016

menjalani kisah denganmu begitu hambar

menjalani kisah denganmu tersaji begitu hambar
begitu melelahkan , aku yang dulunya begitu mencinta begitu percaya
kini perlahan semua menjadi uap air yang menjadikannya air mata
aku berkali menangis
aku berkali terlukai
aku berkali kecewa ya berkali kali
kekecewaan yang seperti kebodohan hingga semua rasa yang manis berubah jadi hambar
hambar dan bahkan tak terasa
beberapa jam yang berlalu dulu terasa masih saja merindu
obrolan tentang mimpi-mimpi yang dulu dibanggakan
kini mulai diragukan
segenap kepercayaan yang dulu dibangun dalam angan perlahan menguap bersama air hujan yang menyapa bumi
jangankan menyisakan pethicor bahkan menyisakan kenangan saja tidak
bagiku tak mudah membangung percaya yang kamu pecah berkali kali dengan tidak ada logikanya
bagiku tak mudah menyusun kata demi kata menjadi mimpi yang nyatanya hanya menjadi angan saja.
lupakan , luapkan
aku bahkan tak pernah kau dengarkan
aku bahkan tak pernah kau indahkan
maumu semua dunia berfokus kepadamu , kepada janjimu yang kamu bolak balik sesuka hatimu
maumu semua dunia mempercayaimu sedangkan setahun ini semua hanya berbuah kata-kata bual saja.
aku lelah
aku lelah aku jengah
aku lelah
aku lelah aku jengah
tidakkah kamu sedikit berfikir tentang betapa susahnya kepercayaan dibangun dibalik semua penghianatan yang telah terjadi
aku merasa hambar aku merasa hambar aku merasa hambar
aku bahkan tak lagi menemukan mimpi yang dulu menjadi amunisiku untuk bertahan
aku bahkan tak lagi punya pegangan
dan kamu masih berkutik dengan kepercayaan? lucu sekali !!!
siapa percaya ?
kamu saja tak benar-benar percaya ..
mungkin kita tak lagi mencinta , mungkin banyak kebohonganmu banyak penundaanmu telah mengikis satu persatu rasa cintaku
yang dulunya berapi-api kini tak lagi tunjukan baranya
yang dulu aku kira punya amunisi kini tak lagi ada mesiu nya
ah hambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar