Jumat, 30 Desember 2016

Pagi terakir di 2016

Selamat pagi ...
Sudah bersyukur hari ini ?
Ini pagi terakir di 2016
Dan aku bersyukur di penghujung tahun masehi ini Allah Tuhanku masih melimpahkan banyak nikmatnya .
Aku bukan ahli fiqih bukan ahli ibadah dan masih jauh dari kreteria orang baik tapi masih saja nikmat yang begitu sempurna buatku tiada putus Allah berikan .
Setelah melewati 2016 yang penuh penentuan
Alkahamdulilallah aku menjadi bagian dari rahmat Allah untuk orang lain
Aku sudah mendapatkan gelar yang orang lain mungkin inginkan
Dan orang lain harapkan
Sebuah profesi yang bisa dibilang cukup berat tanggung jawabnya buatku .
Maka pada 2016 akan masuk tahap baru ujianku
Apakah gelar dr. ini bisa aku pertanggungjawabkan ?
Akan lebih banyak penyakit kompleks
Nama obat-obat asing yang akan aku temui
Banyak keputusan yang harus aku ambil untuk menjalankan sumpah profesi
Semoga tahun 2017 semua akan berjalan dengan luar biasa atas bimbingan Allah
Jika 2016
Aku banyak ngeluh banyak bilang "ah" atau masih nangis buat hal yang ga perlu semoga 2017 aku bisa lebih mendewasa
Aku bisa mengabdi dengan lebih tulus lagi .
Usiaku makin berkurang 6 hari lagi sudah memasuki 24 tahun .
Dan selama 23 tahun hidup di dunia aku selalu mengalami masa yang luar biasa bagiku.
Ya benar orang punya hidupnya masing-masing
Masih ada iri dengan orang lain yang mendapatkan lebih banyak nikmat (sepertinya) tapi apa yang terjadi dalam hidup kita adalah yang terbaik.
Tahun 2017 insya Allah aku juga akan menyelesaikan study S2 ku di UNIKA
Bagiku pendidikan bukan hanya memenuhi ambisi
Tapi juga memenuhi tanggung jawab
Dan akir dari pendidikan bukan sekedar gelar tapi sebuah amanah baru ilmu baru yang aplikatifnya harus di rasakan banyak orang.
2016 rasanya cukup membuatku kehilangan kata buat ga mengucap nikmat
Oya pagi ini aku masih sendiri
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya
Dan akan melewati tahun baru "sendiri"
Kisah demi kisah akirnya berakir juga
Janji demi janji manusia memang sebuah doa aku gak pernah berfikir dibohongi atau dikecewakan
Karena aku percaya dia pasti telah mengusahakan apa yang dia mampu namun akirnya semua berakir begitu saja .
Jika ada suatu hubungan yang kandas pasti bukan hanya salah satu orang saja tapi lebih dari itu ada kesalahan dua pihak yang menjadi awal lemahnya komitmen.
Jika semuanya nampak baik-baik saja rasanya campur tangan Allah adalah jawabannya
Jodoh udah diatur !!
Beberapa waktu lalu aku mendapat banyak undangan pernikahan
Dan yang menikah ga lain adalah teman-teman mainku
Teman menuliskan mimpi bersama dengan jalan yang berbeda
Tanggung jawab yang berbeda
Entah kenapa banyak sekarang yang nikah muda untuk banyak alasan .
Jodohnya mungkin emang datang cepat
selamat !!!
Banyak yang ditahun ini bukan hanya msndapat gelar baru jadi "istri" atau "suami"
Tapi juga menjadi "ibu" dan "ayah"
Banyak yang memilih untuk tetap berkarir banyak pula yang memutuskan untuk resign
Dan gak sedikit yang mulai ceramah soal pernikahan padaku .
Gak sedikit yang mulai menyodorkan kandidat , apalagi aku orangnya gampang nrimo haha
Tipe ga muluk-muluk asal visi misinya jelas .
Oya bagiku pernikahan ini bukan sekedar menyempurnakan iman islam saja
Tapi juga mencari patner dalam menghabiskan sisa usia selamanya .
Aku kadang mikir kok ga sadar diri banget ya kalau mau yang muluk-muluk
Mau yang agamanya bagus
Pekerjaannya bagus
Yang memahami visi misi ku dan alasanku untuk terus belajar dan berkarya
Memahami jika nantinya aku akan jadi wanita karir bukan hanya sebagai istri atau ibu saja
Aku paham betul jika sudah menikah maka segala sesuatu harus seijin suami dan aku ingin suamiku memahami dan mengijinkan mimpiku tetap berjalan oada porosnya
Aku paham betul istri harus berbakti kepada suami tapi sebagai anak tunggal di keluarga aku perlu mencari suami yang bukan sekedar diterima atau menerima keluargaku sepaket dengan plush dan minusnya
Tapi juga bisa melebur menjadi bagiannya dan menyayangi kedua orang tuaku dan sepaket dengan keluarga besarku .
Bagiku menikah adalah perjalanan panjang dan perlu banyak bekal
Aku anak tunggal yang merasa menjadi tumpuan harapan dan rasanya aku ga tega untuk gagal dalam setiap perjalananku , rasanya gak tega menghancurkan harapan dan doa mereka bapak ibuku , bu dhe pak dhe ku dan keluarga besarku yang lain .
Meskipun begitu aku juga manusia yang berdiri sempurna dengan hidupku
Aku paham jika pernikahan adalah perjalanan dua orang
Kita harus keluar dari rumah dari zona nyaman untuk sekedar tinggal dirumah kita sendiri
Aku ga menghakimi jika pasangan yang menikah dan tinggal bersama orang tua atau mertua adalah benar atau salah tiap pasangan pasti punya alasannya tapi aku berprinsip setelah menikah aku harus berpisah dengan mereka dan membngun istanaku sendiri
Jika nanti Allah segera memberikan amanah satu atau dua nyawa baru
Aku harus berfikir bagaimana menjadi ibu bagi mereka bukan sekedar menambah beban dengan menitipkan kepada simbahnya aja .
Aku ingin orang tua kami memasuki masa pensiun yang bahagia .
Gak direpotkan momong cucu
Dan aku juga tidak menghakimi cucu yang dititipkan ke simbahnya adalah benar atau tidak
Semua orang punya alasannya masing-masing bukan
Kata orang nikah itu mudah kenapa banyak berfikir ?
Ya memang pernikahan adalah pilihan  setiap orang dan aku memilih memikirkannya di awal
Bukan karena aku tidak percaya rejeki Allah tiada habisnya
Tapi lebih dari ini semua aku merasa punya tanggung jawab untuk setiap pilihanku.
Jika ditanya apakah aku ada rencana nikah di 2017 ?
Insya Allah jika diberi kesempatan
Aku tidak menyalahkan jika banyak pertanyaan yang datang tentang kapan nikah di 2016
Karena mereka menganggapku sudah cukup mampu .
Tapi sekali lagi menikah bukanlah suatu akir dari perjalanan
Dan jika ditanya kenapa ? Ataukah aku banyak pilih pilih
Jelas aku jawab "Tidak"
Aku bukan banyak memilih aku hanya menikmati perjalananku siapa tau nanti ada teman diperjalanan yang siap menemaniku sampai akir .
Orang banyak berkata bagiku untuk membuka diri ? Membuka hati ?
Aku membuka diri dan aku membuka hati untuk berteman dan berjalan dengan siapapun
Namun kalau untuk menikah ... Jelas aku bukan tipe yang mau berbohong di depan tentang apa mauku
Jelas aku bukan tipe yang mau merepotkan pasanganku
Apalagi memberatkan perjalanannya
Pernikahan ini persoalan dewasa bagiku
Butuh dua kepala yang berfikir dewasa dan dua hati yang siap bertoleransi untuk menjalani pernikahan
Butuh tempat yang aman dan nyaman untuk menyambut nyawa baru dalam perjalanannya
Bukankah
"Tidak akan menjaukan jodoh hanya karena jomblo dan tidak akan serta merta mendekatkan jodoh hanya karena pacaran"
Bukan suatu jaminan pacaran akan berakir di pernikahan
Ah.. Aku terlalu tua membahas pacar ..
Mama sekarang uda minta mantu gak lagi minta pacar
Dan hubungan bukan sekedar diawali dengan kalimat "dicoba dulu siapa tau cocok"
Aku bukan pada tahap dicoba dan membuang waktu lebih dari itu aku pada tahap dijalani lalu di nikahi haha
Bagiku 2017 adalah penentuan
Apakah aku akan menikah atau belum waktunya aku pastikan aku wanita normal yang juga ingin menikah dan menjadi istri seoarang
Jadi semoga tidak banyak pertanyaan yang mempertayakanku untuk menikah dan dinikahi
Sebagian orang menanyakan kapan nikah ? Sebagai basa basi
Yang paling ga asik dimuka bumi
Sebagian yg lain  menanyakannya karena mau tau "kepo" bahasa kerennya
Dan hanya sedikit yang benar-benar peduli kapan kita nikah? Hahhaa
Kalaupun ada yang dikenalkan dan aku belum bisa berjalan bersamanya menuju pelaminan
Bukan karena aku banyak milih
Bukan juga karena urusan materi atau penampilan
Tapi lebih dari itu karena visi dan misi kita belom sejalan
Jadi terimakasih untuk yang 2016 mau mengenalku
Aku yang banyak salah ini
Aku yang pasti melukai
Tapi aku pastikan tak ada sedikitpun niatku menyakiti siapapun
Buat teman-temanku
Entah yg basa basi , entah yang ingin tau , entah yang memang peduli dengan
Kapan aku nikah ?
Doakan saja aku mampu berjalan dan bahagia dengan pilihanku
Dan semakin dewasa
Ditahun 2017
Semoga nikmat Allah selalu bersama kita
Jangan lupa bahagia  😀😁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar